Berburu Pria Selasa dalam Buku Tuesday Boy


BOOK REVIEW
#KMCBookTour

book review Tuesday Boy
Judul: TUESDAY BOY
Penulis: Luthfi D. Saputra
ISBN: 978-602-474-856-2
Editor: Ansar Siri
Penerbit: CV Jejak
Cetakan: Pertama
Tahun terbit: Agustus 2019
Jumlah halaman: 132 halaman; 14 × 20 cm

Berawal dari surat-surat yang diterima Febri setiap Selasa, membuatnya ingin mencari siapa pengirim semua surat cinta misterius tersebut. Hingga satu nama yang muncul di benak Febri ketika beberapa petunjuk sudah ia kantongi. Satu nama yang membawa malapetaka baginya. Sebelum semuanya benar-benar kacau, Febri berniat menghentikan penelusuran itu. Di saat badai keputusasaan melanda Febri, sebuah surat kembali datang di hari Selasa yang membuat gadis ayu itu kembali bersemangat mencari si Pria Selasa.

Sebuah novel ringan yang bisa habis dibaca dalam sekali duduk. Kisahnya yang khas dengan anak muda dan permasalahannya cukup nikmat dinikmati saat ingin merelaksasikan pikiran. Kisah yang ditulis Luthfi dan didekasikan untuk sahabatnya Febri Mutiari dan Aprilia Dhian S. ini cukup mampu membawa pembaca ke dalam gejolak batin seperti yang tokoh utama rasakan. Senang, sedih, bimbang, dan rasa sesal Febri si tokoh utama tergambar jelas dalam setiap tulisannya.
Namun sayang, dalam buku bersampul pink cantik ini masih terdapat beberapa kekurangan. Laiknya manusia tidak ada yang sempurna, begitu pula buku ini. Selama membaca masih Kira temukan beberapa kesalahan ketik dan potongan cerita yang cukup sia-sia dan mungkin bisa dipangkas. Salah ketik yang Kira temukan seperti pada penggalan berikut:
Tuesday Boy, halaman 15.
Lia tak segera menjawab. Ia memilih memeluk sahabat sedari kecilnya supanya menjadi lebih tenang. – halaman 15
Tuesday Boy, halaman 18
“Bukan dia yang membawa atmosfer negatif, tapi dirimu sendiri yang selalu membuat hal itu terjadi.” Lia menatap manik mata Febri dengan saksama. Ia tidak rela keceriaan Febri hanya karena bertemu mantan. – halaman 18 (ada kata yang hilang dalam kalimat tersebut) dan masih ada beberapa kesilapan lain yang tersebar sepanjang cerita.

Terlepas dari itu semua, cerita ini cukup menghibur. Cerita yang mungkin cocok dibaca remaja-remaja yang sekarang sedang dilanda masalah percintaan di masa pubertas mereka.
Sekian book review kali ini, semoga bermanfaat bagi siapa pun yang membaca, termasuk bagi sang penulis agar terus semangat menghasilkan karya. See you on next book review session!


Ungaran, 10 November 2019 [06.47 WIB]


Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Kenalkan Dunia Baca pada Anak Sejak Dini

5 Budaya Khas China yang Wajib Kamu Ketahui

Review Novel "TESMAK"