Menikmati Jamuan Agatha Christie dalam Hercule Poirot's Christmas

BOOK REVIEW
#KMCBookTour
Hercule Poirot's Christmas - Agatha Christie [IPUSNAS]

Judul: HERCULE POIROT’S CHRISTMAS (PEMBUNUHAN DI MALAM NATAL)
Penulis: Agatha Christie
ISBN: 978-979-229-207-7
ISBN Digital: 978-602-038-770-3
Alih Bahasa: Mareta
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Cetakan: kesepuluh
Tahun terbit: November 2018
Jumlah halaman: 304 halaman; 18 cm

“Laki-laki tua yang lemah begini, begitu kurus kering, tetapi dalam kematiannya begitu banyak darah…”
Suara Hercule Poirot menghilang.

Si Tua Simeon Lee mengundang seluruh keluarganya untuk bersama-sama merayakan Natal di Gorston Hall. Dia menciptakan hiburan bagi dirinya sendiri dengan mempermainkan nafsu serakah mereka. Permainan ini ternyata mengusik kekuatan dan nafsu terpendam yang akhirnya membawanya ke kematian.


Hercule Poirot menghadapi kasus pembunuhan yang direncanakan dengan sangat cermat dan dilakukan dengan brilian, tetapi… terlalu banyak darah!

Agatha Christie tidak pernah mengecewakan pembacanya. Hampir semua tulisannya memukau siapa pun yang membaca. Begitu pula kisah Pembunuhan di Malam Natal atau dalam judul aslinya berbunyi Hercule Poirot’s Christmas. Saya tidak bisa berhenti membacanya saat kalimat pertama. Hampir setiap bagian dari buku ini mengandung petunjuk untuk kasus utama dan itu membuat pembaca jadi mau tak mau mengikuti alur dengan konsentrasi terserap penuh.

Kisah ini menarik dan cukup membuat greget karena pembaca diajak berpikir sepanjang jalan cerita. Lebih dari itu, pembaca seolah menebak-nebak dengan setiap tokoh yang memiliki potensi menjadi tersangka pembunuhan.

Kekurangan dari cerita ini hanya berupa kekurangan minor. Hal ini dikarenakan karena buku berupa naskah terjemahan sehingga ada beberapa kata yang rasanya kurang sesuai. Beberapa contohnya seperti pada potongan yang ada dalam gambar berikut.
potongan naskah Hercule Poirot's Christmas halaman 87
Hercule Poirot's Christmas halaman 87.
Dalam potongan naskah tersebut pada kalimat ketiga dikatakan, “Selalu menjadi kasus sulit yang dibawa ke depan juri.” Kata juri dalam kalimat tersebut mungkin lebih merujuk pada kata hakim. Namun, kesalahan seperti ini mungkin saja terjadi, mengingat dalam Bahasa Inggris kata juri dan hakim memiliki persamaan makna, yakni judge.

Selebihnya, naskah ini tetap bagus dan memukau. Demikian review singkat ala Kira’s Story. Semoga membantu teman-teman pembaca dalam memutuskan akan memilih cerita ini untuk menjadi salah satu koleksi bacaan, atau tidak. Sampai jumpa di sesi book review selanjutnya.

Ungaran, 17 November 2019 [10.19 WIB.]

Comments

Popular posts from this blog

Kenalkan Dunia Baca pada Anak Sejak Dini

5 Budaya Khas China yang Wajib Kamu Ketahui

Review Novel "TESMAK"