Kemolekan Mawar
Mawar, bunga
dengan sejuta keanggunan dan keindahan. Bunga yang memiliki mahkota dengan
warna berbagai rupa ini sering dijadikan lambang dari rasa kasih sayang antar
insan manusia. Warnanya yang begitu indah mampu membawakan efek keceriaan bagi
yang melihatnya, apalagi yang memilikinya. Aroma bunga ini yang harum semerbak
mampu menenteramkan jiwa siapapun yang menghirupnya. Banyak kaum hawa yang
teramat menaruh harapan akan pemberian bunga yang memang indah ini dari sang
pasangan.
Namun keindahan bunga
ini tak kan mudah kita miliki. Mengapa? Karena bunga ini terlindungi oleh duri-duri tajam yang tersebar di seluruh
tangkainya. Duri-duri ini siap melukai siapapun yang akan merusak keindahan dan
memetik kehidupannya. Bunga yang sebaiknya dijadikan cerminan oleh para kaum
hawa dalam kehidupan sehari-harinya.
Bunga yang indah namun
juga mampu melindungi dirinya sendiri. Seperti inilah sepatutnya para kaum hawa
menjalani kehidupan sehari-harinya. Sebagai sosok wanita yang cantik, elegan,
dan mampu membawa berbagai energi positif bagi siapapun yang berada di
sekitarnya. Sebaik-baiknya wanita adalah yang penuh akan kasih sayang pada
sesamanya dan mampu mendamaikan hati setiap orang yang tengah bericara maupun
berada di dekatnya.
Namun di balik segala
kebaikan dan kelembutannya itu, setiap wanita pun sebaiknya tetap menjaga
keindahan dan kehormatannya dengan tetap memelihara “duri-duri” di setiap
penampilannya.tetap membatasi diri dalam berbusana dan berperilaku agar tetap
menjadi wanita yang anggun dan santun. Jadikan “duri-duri” tersebut sebagai
tameng penghalang bagi para tangan-tangan nakal yang ingin merusak keindahan
pribadi kita.
Yang dimaksud “duri”
dalam hal ini adalah segala macam percobaan pertahanan diri kta. Yakni dengan
memberikan batasan-batasan dalam segala tingkah laku kita. Mulai dari cara
berbusana, bertingkah laku, bergaul dengan sesama hingga dalam setiap perkataan
kita. Jangan memancing nafsu dari para kaum adam dengan tingkah kita yang
terlalu berani.
Akhir-akhir ini banyak
terjadi pelecehan seksual di mana-mana. Hal ini tidaklah sepenuhnya salah para
lelaki. Mereka berani melecehkan kita karena kitalah yang seakan memberikan
kesan terlalu berani membiarkan mereka melakukan apapun kepada kita. Seperti
misalnya saja, cara berpakaian kita yang terlalu minim. Bukan kah itu dapat
mengundang nafsu dari para lelaki? Lelaki normal manapun pasti akan tergoda.
Yang membedakan hanya batasan dari diri masing-masing untuk tetap memegang
teguh norma agama dan susila.
Kembali pada sosok bunga
mawar. Buga ini memang begitu indah dan menggoda hati siapapun yang melihat
untuk memetiknya. Namun bunga ini membatasi dirinya untuk hanya dapat hidup
subur di daerah yang sejuk. Ia juga tidak membiarkan sembarang tangan
menyentuhnya. Hanya tangan yang mampu telaten da berhati-hati saja yang bisa
menyentuh tanpa tertusuk duri-duinya yang tajam.
Bercerminlah pada bunga
ini. Ia indah namun tak mudah disentuh. Biarkanlah sosok bunga mawar ini tumbuh
subur dalam sanubari kita para kaum wanita. Peliharalah dengan senantiasa
mempertajam duri-durinya. Jadilah sosok wanita yang mampu menampilkan mawar
yang tumbuh dalam hati kita. Wanita yang cantik, ceria, santun, anggun, lemah
lembut dan penuh kasih, namun tetap berhati kuat, tangguh dan tak mudah runtuh.
Comments
Post a Comment