SERPIHAN RASA RINDU

Derit besi ayunan terdengar
Berayun perlahan
Dibawah rintikan hujan
Air mata menitik perlahan
Teringat kenangan indah
Ketika kita tertawa bersama

Suara adzan berkumandang
Teringin hati tuk bangkit  pulang
Namun raga seakan bertahan
Teringat kala kau peringatkan
Ingatkan ku tuk luangkan waktu sejenak
Demi bersujud dihadapan Tuhan

Derit besi ayunan kembali terdengar
Elusan lembut angin sore di telinga
Seakan bisikkan tawa
Tawa ceria yang selalu ku damba
Tawa yang selalu mampu tepiskan air mata
Tawa yang selalu kembalikan semangatku

Berakhir sudah kumandang adzan
Senja pun turun bersama merahnya mega
Sadaraknku dari bayang kelam
Menamparku dari segala kenangan
Memaksaku bangkit dan lupakan semua
Lupakan segala kenangan penuh luka

Lengkungan pelangi tersenyum di mega senja
Tuntunku pulang tanpa luka
Lupakan segala kisah kelam kita
Paksaku tuk rela
Relakan kau dan semua kenangan
Relakan kau hilang tuk jadi miliknya

Ungaran, 11 Mei 2015

1

Add a comment...

Comments

Popular posts from this blog

Kenalkan Dunia Baca pada Anak Sejak Dini

5 Budaya Khas China yang Wajib Kamu Ketahui

Review Novel "TESMAK"